Atlet Pelatnas Cipayung Absen di Kejurnas 2024 untuk BWF World Tour Finals
Para atlet Pelatnas Cipayung tidak akan ikut Kejurnas 2024 untuk persiapan BWF World Tour Finals 2024.
Keputusan Penting untuk Atlet Pelatnas
Sekretaris Jenderal PP PBSI, Ricky Soebagdja, mengumumkan bahwa semua atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) yang lolos ke BWF World Tour Finals 2024 akan absen di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2024. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk mempersiapkan para atlet agar dapat tampil maksimal di turnamen bergengsi yang akan berlangsung di Hangzhou, China.
Kejuaraan Nasional PBSI 2024 dijadwalkan berlangsung pada 3-8 Agustus mendatang. Ricky menjelaskan bahwa perubahan regulasi di Kejurnas 2024 memungkinkan beberapa nama pemain Pelatnas Cipayung untuk membela klub masing-masing. Namun, semua pemain yang telah terpilih untuk BWF World Tour Finals dipastikan tidak akan berpartisipasi dalam Kejurnas.
Alasan di Balik Keputusan Absen
Ricky menambahkan, "Semua pemain Pelatnas Cipayung ini absen di Kejurnas 2024 karena tengah kami persiapkan untuk tampil maksimal ke BWF World Tour Finals 2024 di Hangzhou, China." Dengan adanya keputusan ini, para atlet seperti Gregoria Mariska Tunjung, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma, dan Jonatan Christie tidak akan membela klub mereka di ajang nasional tersebut.
Ricky juga menyatakan, "Berhubung ada kegiatan yang tak kalah penting yaitu BWF World Tour Finals yang waktunya berdekatan dengan Kejurnas, kami berkomunikasi dengan para pelatih dan atlet yang lolos ke WTF." Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor yang kompleks, dan Ricky meminta pengertian dari klub-klub terkait absennya atlet pelatnas di Kejurnas.
Harapan untuk Atlet Junior
Di sisi lain, Ricky berharap agar para atlet pelatnas dan taruna yang mengikuti Kejurnas 2024 dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Ia menekankan pentingnya ajang ini sebagai wadah untuk mengidentifikasi potensi atlet junior, yang diharapkan dapat menjadi bibit-bibit regenerasi baru untuk bulu tangkis Indonesia.
"Di (nomor) beregu (di Kejurnas) ini menjadi pantauan kami untuk melihat potensi seluruh pemain di Indonesia, terutama yang hadir di Kejurnas ini. Kami tidak hanya memantau atlet taruna, tetapi juga atlet-atlet pelatnas dan nonpelatnas," tambah Ricky. Dengan demikian, Kejurnas 2024 diharapkan dapat menjadi ajang yang produktif bagi perkembangan bulu tangkis di tanah air.